Jumat, 27 Januari 2012

drama seri A


JALAN PINTAS MENUJU KEHANCURAN

            Pagi itu tepatnya di hari minggu di ruang tengah anak – anak kost sedang asik dengan  kegiatannya masing masing. Padahal mereka sudah kelas tiga dan satu minggu lagi akan menghadapi ujian nasional.
Ibu kost          :“owalah nduk ….nduk….,bentar lagi ujian bukannya belajar malah facebookan terus”
Kuni               :”mumpung gratisan bu…”
Ibu kost          :”contoh tu diyah setiap hari pegangannya buku…”
Diyah             :”terima kasih bu “(sambil tersenyum)
Kuni               :”ya mendingan saya bu…,lihat tu ummu….,jam segini masih molor…”
(ummu dengan santainya masuk ke ruang tengah sambil mengucek matanya)
Ummu            :”jam berapa sekarang?”
Kuni & Diyah :”dah maghrib um…” (sambil cekikikan)
          Kuni yang sedang asik facebookan melihat sebuah iklan dukun ,karena tertarik kemudian dia diam – diam mendatangi dukun yang ada di iklan itu.
Kuni               :”permisi mbah….”
Dukun            :”saya masih bujang,jangan panggil saya mbah,apa tujuanmu datang kesini?”
Kuni               :”begini mbah…,sebentar lagi kan saya ujian,saya minta bantuan mbah agar saya lulus ujian.”
Dukun            :”itu masalah kecil..”(sambil berjalan ke dalam untuk mengambil sesuatu)
Kuni               :”apa itu mbah..?”
Dukun            :”ini pensil bukan sembarang pensil..”
Kuni               :”maksudnya mbah?”
Dukun            :”pensil ini harus di pegang dengan tangan kiri.”
(setelah mendapat pensil itu kuni langsung pulang dengan perasaan yang senang)
        Ujian nasionalpun tiba.
- ummu yang hobinya tidur terlihat gelisah dalam mengerjakan soal – soal ujian.
- sedangkan diyah yang terkenal sebagai kutu buku terlihat santai namun dalam hatinya    sangat gugup.
- dan kuni dengan santainya mengerjakan soal dengan yakin karena mendapat bantuan pensil yang di pegangnya di tangan kiri sesuai perintah dukun.
       Pengumuman hasil ujian tiba,mereka melihat bersama dan berteriak histeris.(aaaaaah).
Ummu                        :”kok kamu gak lulus sih?  Padahal setiap hari pegangannya buku…”
Diyah             :”ya memang saya setiap hari pegang buku,tapi buku yang aku baca itu buku novel.”
Ummu            :”kalau aku sih wajar gak lulus.”
Kuni               :”kok aku bias ga lulus ya?,padahal kan saya sudah ke dukun yang hebat.”
Ummu & Diyah:”kamu ke dukun…?,kenapa gak bilang – bilang ke kita?”
Kuni               :”percuma aku bilang ke kalian,nyatanya aku juga ga lulus.”
         Ketika mereka pulang dengan perasaan yang tak karuan,kuni melihat dukun yang di datanginya di jalan.
Kuni               :”itu dukunnya…” (sambil teriak dan menghampirinya)
Dukun                        :”gimana mba lulus tidak?”.
Kuni               :”lulus gimana?,nilainya aja mengharukan.kamu dukun bukan sih?”
Dukun            :”keluargaku memang dukun 7 turunan,tapa saya keturunan kedelapan.”(sambil ketawa)
Kuni               :”huh …….dasar dukun gadungan.”
Bersama        :”hajar dia……”