JALAN PINTAS MENUJU KEHANCURAN
Pagi
itu tepatnya di hari minggu
di ruang tengah anak – anak
kost sedang asik dengan kegiatannya
masing masing. Padahal mereka sudah kelas tiga dan satu minggu lagi akan
menghadapi ujian nasional.
Ibu kost :“owalah nduk ….nduk….,bentar lagi
ujian bukannya belajar malah facebookan terus”
Kuni :”mumpung gratisan bu…”
Ibu kost :”contoh tu diyah setiap hari
pegangannya buku…”
Diyah :”terima kasih bu “(sambil tersenyum)
Kuni :”ya mendingan saya bu…,lihat tu ummu….,jam segini masih
molor…”
(ummu dengan santainya masuk
ke ruang tengah sambil mengucek matanya)
Ummu :”jam berapa sekarang?”
Kuni & Diyah :”dah
maghrib um…” (sambil cekikikan)
Kuni yang sedang asik facebookan melihat sebuah iklan dukun ,karena
tertarik kemudian dia diam – diam mendatangi dukun yang ada di iklan itu.
Kuni :”permisi mbah….”
Dukun :”saya
masih bujang,jangan panggil saya mbah,apa tujuanmu datang kesini?”
Kuni :”begini mbah…,sebentar lagi kan saya ujian,saya minta
bantuan mbah agar saya lulus ujian.”
Dukun :”itu masalah kecil..”(sambil berjalan ke dalam untuk mengambil sesuatu)
Kuni :”apa itu mbah..?”
Dukun :”ini pensil bukan sembarang pensil..”
Kuni :”maksudnya mbah?”
Dukun :”pensil ini harus di pegang dengan tangan kiri.”
(setelah
mendapat pensil itu kuni langsung pulang dengan perasaan yang senang)
Ujian nasionalpun tiba.
-
ummu yang hobinya tidur terlihat gelisah dalam mengerjakan soal – soal ujian.
- sedangkan diyah yang terkenal sebagai kutu
buku terlihat santai namun dalam hatinya
sangat gugup.
- dan kuni dengan santainya mengerjakan soal
dengan yakin karena mendapat bantuan pensil yang di pegangnya di tangan kiri
sesuai perintah dukun.
Pengumuman
hasil ujian tiba,mereka melihat bersama dan berteriak histeris.(aaaaaah).
Ummu :”kok
kamu gak lulus sih? Padahal setiap hari
pegangannya buku…”
Diyah :”ya memang saya setiap hari pegang buku,tapi buku yang aku baca itu buku novel.”
Ummu :”kalau aku sih wajar gak lulus.”
Kuni :”kok aku bias ga lulus ya?,padahal kan saya sudah ke
dukun yang hebat.”
Ummu & Diyah:”kamu ke
dukun…?,kenapa gak bilang – bilang ke kita?”
Kuni :”percuma aku bilang ke kalian,nyatanya aku juga ga
lulus.”
Ketika mereka pulang dengan perasaan yang tak karuan,kuni melihat dukun yang di
datanginya di jalan.
Kuni :”itu dukunnya…” (sambil teriak
dan menghampirinya)
Dukun :”gimana mba lulus
tidak?”.
Kuni :”lulus gimana?,nilainya aja
mengharukan.kamu dukun bukan sih?”
Dukun :”keluargaku
memang dukun 7 turunan,tapa saya keturunan kedelapan.”(sambil ketawa)
Kuni :”huh …….dasar dukun gadungan.”
Bersama :”hajar dia……”